Gibbon Krestd Kuning Cheek Selatan, juga dikenal sebagai gibbon pipi merah, adalah salah satu primata yang mendiami hutan hujan tropis di bagian selatan Vietnam dan Cambodia tenggara.
Primata ini hidup subur di hutan hujan tropis yang lebat, khususnya di hutan evergreen dan semi-evergreen yang tinggi.
Mereka juga dapat ditemukan di habitat yang lebih bervariasi, seperti hutan bambu dan hutan campuran. Sebelumnya, diperkirakan bahwa gibbon ini memiliki distribusi yang lebih luas, mencakup Vietnam tengah, Kamboja, bahkan Laos. Namun, penemuan pada tahun 2010 menunjukkan bahwa populasi yang ditemukan di utara sebenarnya adalah spesies yang berbeda, yaitu Gibbon Krestd Kuning Cheek Utara. Penemuan ini mengubah pemahaman kita tentang jangkauan asli dari gibbon ini yang kini diketahui lebih terbatas daripada yang semula diperkirakan.
Ukuran, Berat, dan Umur Gibbon
Gibbon Krestd Kuning Cheek Selatan memiliki ukuran tubuh yang kompak. Baik jantan maupun betina biasanya memiliki berat antara 5 hingga 12 kg (11 hingga 26 pon). Jantan biasanya memiliki panjang tubuh sekitar 45 hingga 50 cm, sementara betina sedikit lebih kecil dengan panjang tubuh antara 46 hingga 48 cm. Meskipun usia harapan hidup gibbon ini belum banyak diteliti, beberapa spesies gibbon yang lain dapat hidup lebih dari 30 tahun di alam liar.
Penampilan Gibbon yang Memikat
Meskipun pada pandangan pertama gibbon terlihat seperti monyet, mereka sebenarnya adalah kera, sama seperti bonobo, simpanse, gorila, dan orangutan. Berbeda dengan kera besar lainnya, gibbon memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan tidak memiliki ekor, sebuah ciri khas yang membedakan mereka dari monyet. Ukuran tubuh mereka yang kompak adalah adaptasi untuk gaya hidup arboreal, yaitu hidup di kanopi hutan. Bahkan, gibbon adalah salah satu dari sedikit kera, selain orangutan, yang sebagian besar menghabiskan waktunya di atas pohon.
Gibbon Krestd Kuning Cheek Selatan menunjukkan variasi penampilan yang mencolok berdasarkan jenis kelamin dan usia. Anak gibbon dilahirkan dengan bulu yang lembut dan berwarna kuning kekuningan, yang perlahan-lahan akan berubah menjadi hitam setelah sekitar enam bulan. Jantan mempertahankan bulu hitam sepanjang hidup mereka, sementara betina mengalami perubahan warna menjadi bulu kekuningan saat mereka mencapai kedewasaan. Betina dewasa sering kali memiliki sedikit bulu hitam di puncak kepala mereka, sementara jantan dewasa mudah dikenali dengan bercak pipi kuning mereka yang terkadang bisa terlihat oranye atau merah.
Diet Gibbon Krestd Kuning Cheek Selatan
Gibbon ini sangat menyukai buah, terutama buah ara, yang menjadi sekitar 39% dari waktu makan mereka. Sisanya, 43%, didedikasikan untuk buah-buahan lainnya. Namun, karena buah-buahan tidak selalu tersedia sepanjang tahun, makanan mereka juga bervariasi secara musiman. Pada cuaca dingin atau saat buah jarang ditemukan, mereka mengandalkan berbagai jenis makanan lain, seperti daun muda dan tua, bunga, bagian tanaman, tanaman epifit, serangga, hingga telur burung.
Perilaku dan Kehidupan Sosial Gibbon
Sebagai makhluk arboreal, gibbon Krestd Kuning Cheek Selatan hidup tinggi di kanopi hutan, tempat mereka menemukan segala yang mereka perlukan untuk bertahan hidup dan menghindari predator. Mereka sangat jarang turun ke tanah, sehingga hampir tidak terlihat oleh ancaman yang mungkin ada. Gibbon ini adalah hewan diurnal (aktif di siang hari), dan mereka dikenal sebagai hewan yang bangun pagi. Setiap pagi, pasangan jantan dan betina akan saling melantunkan nyanyian melodi yang menghantui, yang dapat terdengar hingga satu kilometer jauhnya. Panggilan ini memiliki beberapa fungsi: untuk membantu mereka saling menemukan setelah berpisah semalaman dan juga sebagai penanda wilayah, memberi peringatan pada gibbon lainnya untuk menjauhi area mereka.
Adaptasi Fisik dan Gerakan Gibbon
Gibbon adalah ahli dalam melakukan brachiation, yaitu cara bergerak dengan cara bergelantungan menggunakan tangan dan ayunan untuk berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan kecepatan yang luar biasa. Keahlian ini memungkinkan mereka untuk bergerak sangat cepat di kanopi hutan, mencapai kecepatan hingga 56 km/jam. Selain brachiation, gibbon juga mampu melompat sangat jauh dan terkadang jatuh dari ketinggian untuk mencapai pohon berikutnya. Mereka juga dapat berjalan dengan dua kaki di sepanjang cabang pohon, menjaga keseimbangan dengan tangan terentang.
Perkembangan dan Pembelajaran Gibbon
Meskipun gibbon memiliki tubuh kecil dan lincah, mereka memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan kekuatan fisik dan koordinasi yang dibutuhkan untuk dapat bergerak dengan baik di kanopi. Waktu bermain sangat penting selama masa ini, karena memberikan kesempatan bagi gibbon muda untuk melatih keterampilan motorik mereka. Namun, bermain di ketinggian yang ekstrem bisa sangat berbahaya, sebuah langkah yang salah bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, kedua orang tua dengan hati-hati mengawasi anak mereka sambil tetap memberi mereka kebebasan untuk berlatih.
Gibbon Krestd Kuning Cheek Selatan adalah salah satu primata yang sangat menarik dengan cara hidup dan perilaku yang unik. Bagi Anda yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang mereka, gibbon ini adalah contoh luar biasa dari adaptasi alam yang luar biasa, dan dapat menginspirasi kita untuk lebih memahami keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi dunia luar biasa dari gibbon ini!