Cuaca dingin yang disertai dengan udara kering dan kelembapan rendah sering kali membuat suhu ruangan menjadi sangat panas saat pemanas digunakan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti mulut kering, pusing, sesak dada, mudah marah, berkeringat, dan kelelahan.


Gejala-gejala ini, yang dikenal sebagai "Sindrom Pemanas," disebabkan oleh udara kering dan kurangnya hidrasi tubuh. Para ahli menekankan bahwa air adalah sumber kesehatan yang paling mudah diakses dan efektif, yang seharusnya dikonsumsi secara teratur, terutama bagi mereka yang cenderung lebih banyak duduk, sering begadang, atau melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi.


Air sangat penting bagi kehidupan dan memainkan peran krusial dalam mendukung tiga fungsi utama tubuh manusia. Air mencakup sekitar 70% dari berat tubuh orang dewasa dan hingga 80% pada organ-organ seperti otak, paru-paru, dan jantung. Air membantu transportasi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir sepersepuluh dari beban penyakit global terkait dengan masalah air. Hidrasi yang tepat telah terbukti meningkatkan tiga fungsi tubuh yang sangat penting: metabolisme, kekebalan tubuh, dan antioksidasi.


Asupan air yang cukup memfasilitasi eliminasi limbah, mempercepat sirkulasi darah, serta mengurangi risiko kondisi kronis seperti obesitas dan peradangan ginjal. Selain itu, air juga menjaga kelembapan membran pernapasan, mencegah penyebaran virus dengan mudah, dan membantu menghilangkan radikal bebas, yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan kerusakan oksidatif. Studi juga menunjukkan bahwa wanita yang minum air yang cukup setiap hari dapat merasakan kulit yang lebih halus, konstipasi yang berkurang, dan kulit yang lebih sehat secara keseluruhan.


Para ahli kesehatan merekomendasikan asupan air sekitar 1600 ml per hari untuk mendukung proses tubuh yang esensial seperti respirasi, penguapan, dan eliminasi limbah. Kekurangan air dapat berdampak buruk pada tubuh mulai dari kepala hingga kaki. Dehidrasi memengaruhi fungsi kognitif dengan memperlambat waktu reaksi dan meningkatkan kelelahan. Dehidrasi yang berkepanjangan atau parah dapat menyebabkan penyusutan otak dan penurunan kemampuan kognitif, terutama pada remaja.


Kurangnya hidrasi juga meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi seperti konstipasi, infeksi saluran kemih, dan penyakit kulit. Menghabiskan waktu lama di ruangan yang dipanaskan dengan ventilasi yang buruk dapat memperburuk kehilangan air melalui penguapan tak kasat mata melalui kulit dan sistem pernapasan. Ketika tingkat hidrasi tidak cukup, viskositas darah meningkat, yang meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan 5% dalam kadar air tubuh dapat menyebabkan kulit kering, dan kombinasi suhu dingin dengan lingkungan tertutup dapat menyebabkan penurunan oksigen, pusing, dan kesulitan bernapas.


Menjaga tubuh tetap terhidrasi membantu transportasi oksigen, mempromosikan pernapasan yang efisien, dan meningkatkan metabolisme, yang membantu tubuh lebih baik melawan cuaca dingin. Kekurangan air selama cuaca dingin dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Dehidrasi di lingkungan yang kering dapat mengurangi output cairan tubuh, meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan batu ginjal. Idealnya, volume cairan tubuh harus berada di antara 1500 hingga 2000 ml per hari untuk membersihkan saluran kemih secara efektif.


Udara dalam ruangan yang kering juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan gatal-gatal, yang dapat menyebabkan dermatitis ketika kulit digaruk. Selain itu, dehidrasi dapat mengental darah, meningkatkan beban pada jantung, dan menyebabkan komplikasi seperti fluktuasi tekanan darah atau masalah pada pembuluh arteri koroner. Mereka yang memiliki kondisi jantung atau paru-paru sebelumnya mungkin mengalami gejala seperti palpitasi atau sesak dada akibat infeksi pernapasan yang dipicu oleh udara yang kering.


Sebuah survei nasional menemukan bahwa lebih dari 95% orang tidak cukup menghidrasi diri, dengan hampir dua pertiga dari mereka hanya minum air ketika merasa haus. Kebiasaan hidrasi yang benar meliputi memastikan air selalu tersedia dan mengonsumsi setidaknya delapan gelas air per hari. Hidrasi di pagi hari dan sebelum tidur sangat bermanfaat untuk menenangkan tubuh dan membantu tidur yang lebih nyenyak. Menjaga sumber air yang sehat juga sangat penting. Air ideal tidak hanya bebas dari kontaminan, tetapi juga mengandung mineral yang bermanfaat dan memiliki sifat yang meningkatkan penyerapan.


Meskipun air murni yang disuling sering dianggap aman, air ini kekurangan mineral penting seperti kalsium dan magnesium, yang dapat menurunkan efisiensi metabolisme. Penting untuk memeriksa sumber air kemasan untuk memastikan kualitas yang lebih baik. Selama makan, lebih baik menghidrasi tubuh dengan air biasa daripada minuman berkafein, yang dapat mengganggu proses penyerapan tubuh.


Anak-anak dan remaja sangat rentan terhadap hidrasi yang tidak cukup, karena mereka sering kali mengonsumsi minuman manis daripada air. Kebiasaan ini telah dikaitkan dengan kondisi metabolik seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi. Meskipun diketahui bahwa minum air di pagi hari bermanfaat, jenis, suhu, dan jumlah air yang dikonsumsi juga penting. Air biasa adalah pilihan terbaik, sementara air garam sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan asupan natrium, terutama bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau masalah ginjal. Air madu bermanfaat bagi mereka yang mengalami konstipasi, tetapi tidak cocok untuk individu dengan diabetes atau obesitas, sementara air lemon dapat menyebabkan iritasi bagi mereka yang memiliki perut sensitif.


Secara keseluruhan, air biasa pada suhu ruangan adalah pilihan terbaik bagi kebanyakan orang, karena dapat menghidrasi tubuh dengan efektif, mendukung sirkulasi darah, dan membantu menjaga kewaspadaan. Meminum air pada suhu yang tepat juga penting untuk menghindari ketidaknyamanan pencernaan atau kerusakan pada kerongkongan. Air dingin bisa menyebabkan masalah pencernaan, sementara air yang terlalu panas dapat merusak lapisan esofagus, meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang. Suhu yang moderat, mendekati suhu tubuh, adalah yang paling optimal. Volume air yang diminum di pagi hari juga harus diukur dengan tepat. Sekitar 200 ml adalah jumlah yang ideal untuk mencegah pengenceran asam lambung sambil tetap memberikan manfaat hidrasi.


Jangan lupa, waktu yang tepat untuk hidrasi juga sangat penting. Minumlah air setelah menyikat gigi untuk memastikan bakteri dari mulut tidak masuk ke sistem pencernaan. Selain itu, minumlah air secara perlahan, bukan terburu-buru, untuk menghindari beban berlebih pada jantung dan meminimalkan ketidaknyamanan. Kebiasaan hidrasi yang benar, seperti meneguk air sedikit-sedikit, dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan dan membantu membentuk rutinitas pagi yang positif.