Bubur sering kali jadi pilihan makanan favorit di banyak rumah. Mudah dibuat, praktis, dan sangat cocok disantap saat cuaca dingin atau saat waktu makan terbatas. Tapi, pernahkah Anda mendengar anggapan bahwa mengonsumsi bubur bisa memperlambat sistem pencernaan?
Ada yang bilang bahwa bubur, terutama jika diminum, bisa membuat gerakan usus menjadi lebih lambat dan tidak cocok untuk orang yang punya masalah lambung. Tapi, apakah benar demikian? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang manfaat bubur, terutama bubur dari biji-bijian utuh atau bubur kasar, dan cari tahu siapa saja yang bisa merasakan manfaatnya!
Macam-Macam Bubur dan Kandungan Gizinya
Bubur bukan hanya soal nasi dan air. Ada begitu banyak jenis bubur yang bisa Anda nikmati, mulai dari bubur nasi putih sederhana, bubur kacang-kacangan, hingga bubur delapan jenis biji-bijian seperti dalam tradisi Tiongkok yang dikenal sebagai bubur Laba. Nah, dibandingkan bubur nasi putih biasa, bubur dari biji-bijian utuh (sering disebut bubur kasar) ternyata punya nilai gizi yang jauh lebih tinggi.
Bubur kasar kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang sangat baik bagi tubuh. Saat dikonsumsi secara rutin, apalagi di musim panas, bubur ini bisa memberikan manfaat luar biasa yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya!
Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi Saat Cuaca Panas
Di tengah suhu tinggi saat musim kemarau, tubuh kita cenderung kehilangan banyak cairan melalui keringat. Menariknya, bubur mengandung air hingga 90% dari total sajian. Ini artinya, mengonsumsi bubur, terutama yang terbuat dari biji-bijian utuh dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Selain itu, bubur kasar bukan hanya mengandung cairan, tapi juga menyuplai nutrisi penting dari biji-bijian seperti vitamin B, magnesium, dan zat besi. Makanan ini bisa jadi pilihan ringan yang menyegarkan namun tetap menyehatkan di hari-hari yang panas.
Bantu Menurunkan Berat Badan dengan Cara Alami
Bagi Anda yang sedang mencoba menurunkan berat badan, bubur kasar bisa menjadi menu yang sangat mendukung. Karena kadar airnya tinggi, bubur membuat perut terasa kenyang lebih cepat meski dengan jumlah kalori yang lebih sedikit. Sebagai contoh, 100 gram nasi matang mengandung sekitar 100 kalori, sedangkan 100 gram bubur dari nasi hanya sekitar 30 kalori!
Tak hanya itu, bubur biji-bijian utuh mengandung serat larut yang membantu memperlambat proses pencernaan dan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama. Hasilnya? Anda tidak mudah lapar dan cenderung makan lebih sedikit sepanjang hari.
Melancarkan Pencernaan dan Menjaga Kesehatan Usus
Salah satu keunggulan utama bubur kasar adalah kandungan seratnya yang tinggi. Serat sangat penting dalam menjaga pergerakan usus tetap teratur dan mencegah masalah seperti sembelit. Meski begitu, banyak orang yang khawatir bahwa serat dari biji-bijian kasar bisa membuat perut terasa tidak nyaman.
Kabar baiknya, proses memasak yang lama pada bubur akan melunakkan serat, membuatnya lebih mudah dicerna, bahkan untuk perut yang sensitif. Jika Anda sering mengalami gangguan pencernaan ringan, mengonsumsi bubur biji-bijian bisa menjadi solusi yang lembut namun efektif untuk memulihkan fungsi usus.
Siapa yang Sebaiknya Tidak Konsumsi Terlalu Banyak?
Meskipun bubur kasar punya banyak manfaat, tidak semua orang cocok mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Terutama bagi Anda yang memiliki sistem pencernaan yang sensitif atau sudah lanjut usia. Jika bubur tidak dimasak dengan benar, serat dalam biji-bijian bisa terasa terlalu kasar dan memicu gangguan seperti kembung atau nyeri lambung.
Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya campurkan sedikit bubur nasi putih dengan bubur kasar agar lebih ringan bagi sistem cerna. Konsumsi dalam jumlah sedang juga bisa membantu tubuh menyesuaikan diri secara perlahan tanpa menyebabkan ketidaknyamanan.
Secara umum, bubur biji-bijian adalah pilihan makanan yang sangat baik bagi Anda yang ingin menjaga berat badan, menghidrasi tubuh secara alami, dan memperbaiki pencernaan. Namun, jika Anda memiliki kondisi lambung sensitif, konsumsi bubur ini sebaiknya tidak berlebihan.