Ketika mendengar nama Spanyol, yang terlintas di benak biasanya kota-kota besar seperti Barcelona atau Madrid. Tapi ada satu kota di tepi Laut Mediterania yang menawarkan pengalaman berbeda, lebih tenang, lebih hangat, dan lebih hidup.


Selamat datang di Malaga, kota yang mengajak Anda untuk berhenti sejenak dari kesibukan dan menikmati hidup secara perlahan. Bukan tentang mengejar banyak destinasi dalam sehari, tapi tentang berjalan santai, menyusuri jalanan berwarna-warni, dan membiarkan ritme kota membimbing langkah Anda. Yuk, nikmati suasana damai Malaga bersama kami, Lykkers!


Jelajah Santai di Jantung Kota Tua Malaga


Pusat kota bersejarah Malaga adalah tempat terbaik untuk berjalan tanpa tujuan. Gang-gang kecil membuka jalan menuju alun-alun terang, di mana musisi jalanan bermain dan warga lokal menikmati kopi.


1. Mulailah dari Jalan Marqués de Larios, jantung kota yang penuh gaya, cocok untuk window shopping dan melihat-lihat aktivitas lokal.


2. Tak jauh dari sana, ada Katedral Malaga (Catedral de la Encarnación) yang memukau dengan arsitektur campuran Renaisans dan Barok. Tiket masuk sekitar Rp135.000, buka Senin–Jumat pukul 10.00–18.30, Sabtu sampai pukul 17.00. Ingin pemandangan spektakuler? Naik ke atap katedral dengan biaya tambahan sekitar Rp68.000 sangat layak!


3. Dekat situ juga ada Museum Carmen Thyssen, rumah bagi koleksi seni Spanyol dari berbagai periode. Tiketnya sekitar Rp170.000 dan buka setiap hari pukul 10.00–20.00 (tutup setiap Senin).


Nikmati Angin Laut & Matahari Terbenam di Pantai La Malagueta


Hanya 20 menit berjalan kaki dari pusat kota, Pantai La Malagueta menanti dengan pasir keemasan dan ombak yang tenang.


1. Masuknya gratis sepanjang tahun. Anda bisa menyewa kursi pantai seharga Rp100.000–Rp135.000 per hari untuk bersantai dengan nyaman.


2. Jangan lupa cicipi espeto de sardinas, ikan sarden panggang yang nikmat khas Malaga, harganya sekitar Rp85.000 per porsi di restoran tepi pantai.


3. Waktu terbaik berkunjung ke pantai ini adalah antara Mei hingga September, langit cerah, air laut hangat, dan matahari terbenamnya benar-benar memukau.


Temukan Rasa Lokal di Pasar Tradisional Malaga


Ingin tahu jantung kehidupan sehari-hari warga Malaga? Langsung saja ke Pasar Atarazanas, buka dari Senin hingga Sabtu pukul 08.00–14.00.


1. Segelas jus jeruk segar di sini hanya sekitar Rp33.000–Rp50.000, penyegar yang pas saat berjalan-jalan.


2. Aneka keju lokal, buah segar, dan zaitun bisa jadi camilan sempurna untuk piknik di pantai atau makan siang ringan.


Tips: datang pagi agar dapat produk paling segar dan suasana belum terlalu ramai.


Cara Paling Mudah dan Santai Menjelajahi Malaga


Berkeliling Malaga ternyata mudah dan menyenangkan.


1. Berjalan kaki adalah cara terbaik untuk menikmati pusat kota yang kompak dan fotogenik.


2. Bus kota hanya sekitar Rp24.000 per perjalanan. Untuk hemat, Anda bisa beli kartu transportasi isi ulang.


3. Sewa sepeda atau skuter listrik juga banyak tersedia. Sewa sepeda mulai dari Rp165.000 per hari. Skuter listrik bisa digunakan dengan tarif sekitar Rp2.500 per menit, setelah membayar biaya pembukaan.


4. Dari Bandara Malaga ke pusat kota, naik kereta cuma butuh 15 menit dan biayanya sekitar Rp42.000.


Kapan Waktu Terbaik ke Malaga?


Malaga punya cuaca hangat sepanjang tahun, tapi waktu yang paling nyaman untuk liburan santai adalah antara April hingga Juni dan September hingga Oktober. Suhu hangat, matahari bersinar lembut, dan suasana kota tidak terlalu padat.


Kalau Anda datang di bulan Agustus, Anda bisa menyaksikan Malaga Fair, festival penuh warna dengan musik, tarian, dan kuliner lokal yang meriah!


Tips Liburan Nyaman di Malaga


- Pakai sepatu nyaman karena Anda akan banyak berjalan.


- Jangan lupa tabir surya dan topi untuk melindungi diri dari matahari.


- Air keran aman diminum, jadi Anda bisa bawa botol minum sendiri.


- Makan seperti orang lokal, cicipi aneka tapas di beberapa tempat, bukan satu hidangan besar.


- Ingat jam istirahat (siesta), banyak toko tutup dari pukul 14.00 hingga 17.00.


- Gunakan bahasa Spanyol sederhana seperti “Hola” dan “Gracias” penduduk setempat akan lebih ramah!


Malaga bukan sekadar kota, tapi pengalaman yang menyentuh hati. Dari deburan ombak, aroma masakan laut segar, hingga kehangatan jalanan berbatu yang bersejarah—semuanya mengajarkan kita untuk melambat, tersenyum, dan benar-benar merasakan hidup.