Sebuah inovasi luar biasa kini hadir di Inggris dan menarik perhatian dunia!
Produk makanan hewan dari daging hasil budidaya laboratorium, yang diberi nama "Chick Bites", resmi dijual secara komersial dan menjadi yang pertama di dunia. Teknologi canggih ini diyakini mampu mengubah masa depan industri makanan hewan peliharaan, sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Produk ini dikembangkan oleh perusahaan asal Inggris bernama Meatly, yang didirikan pada tahun 2022. Meatly memperkenalkan teknologi pengembangan daging tanpa perlu memelihara hewan dalam skala besar. Dengan hanya menggunakan sel dari satu butir telur ayam, Meatly mampu memproduksi daging dalam jumlah tidak terbatas. Proses ini dilakukan di dalam tangki baja besar, dan hanya memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk menghasilkan daging ayam berkualitas yang siap dikonsumsi oleh hewan peliharaan.
Peluncuran awal produk ini dilakukan di sebuah toko hewan peliharaan di daerah Brentford, London. Meatly menyampaikan bahwa metode ini sangat mirip dengan proses fermentasi yang umum dilakukan dalam industri makanan. Teknologi ini membuka peluang besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap peternakan konvensional, yang selama ini memerlukan lahan luas, air dalam jumlah besar, serta menghasilkan emisi karbon yang tinggi.
Para pendukung teknologi ini melihatnya sebagai solusi yang sangat ramah lingkungan. Menurut Prof. Andrew Knight dari University of Winchester, sekitar 20% daging yang dikonsumsi di negara-negara dengan populasi hewan peliharaan tinggi sebenarnya digunakan untuk memberi makan hewan peliharaan. Artinya, inovasi ini berpotensi mengurangi permintaan daging dari sektor pertanian secara signifikan.
Prof. Guy dari University of Bristol juga menegaskan bahwa penggunaan daging budidaya ini merupakan langkah maju yang besar dalam hal kesejahteraan hewan. Menurutnya, masyarakat kini dapat tetap memberikan makanan berkualitas kepada hewan kesayangan mereka tanpa merasa bersalah atau harus berkontribusi terhadap dampak negatif industri peternakan tradisional terhadap lingkungan.
Daging hasil budidaya ini secara genetis sama dengan daging ayam biasa, namun tanpa mengandung hormon atau bahan kimia tambahan lain yang sering dikhawatirkan banyak orang. CEO Meatly, Owen Ensor, menyatakan bahwa meski awalnya ada kekhawatiran dari masyarakat terkait keaslian dan keamanan produk ini, pihaknya telah memperoleh persetujuan dari otoritas keamanan pangan setempat. Ia juga menambahkan bahwa Meatly terus melakukan inovasi untuk menekan biaya produksi agar produk ini semakin terjangkau di masa depan.
Negara pertama yang menyetujui penggunaan daging budidaya untuk konsumsi manusia adalah Singapura pada tahun 2020, disusul oleh Amerika Serikat tiga tahun kemudian. Meski demikian, belum semua wilayah terbuka terhadap inovasi ini. Di beberapa tempat, teknologi serupa masih menghadapi tantangan regulasi.
Namun, tren global menunjukkan bahwa produk makanan berbasis teknologi ini akan terus berkembang. Perusahaan-perusahaan seperti Meatly membuka jalan bagi masa depan di mana makanan hewan tidak hanya sehat, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan meningkatnya kesadaran terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan, produk seperti Chick Bites diprediksi akan mendapatkan sambutan hangat, terutama di kalangan pecinta hewan yang peduli terhadap dampak lingkungan dari produk yang mereka gunakan.
Meatly optimis bahwa teknologi ini tidak hanya akan merevolusi industri makanan hewan, tetapi juga bisa diterapkan untuk jenis hewan peliharaan lainnya. Dengan langkah besar yang sudah diambil ini, dunia kini menyambut era baru dalam pemberian makanan yang lebih etis, berkelanjutan, dan aman untuk hewan peliharaan kesayangan Anda.