Di era kendaraan modern, memilih mobil bukan lagi soal tampilan semata. Kini, banyak calon pembeli mobil dihadapkan pada pilihan yang cukup membingungkan: apakah lebih baik menggunakan mobil listrik atau tetap menggunakan mobil bensin yang sudah terbukti andal?


Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Jika Anda sedang menimbang-nimbang pilihan, mari kita ulas secara mendalam agar keputusan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan.


Lebih Irit di Kantong? Mobil Listrik Jawabannya


Dari sisi pengeluaran jangka panjang, mobil listrik memberikan keuntungan yang cukup signifikan dibandingkan mobil bensin.


1. Biaya Energi


Mengisi daya mobil listrik umumnya jauh lebih murah dibandingkan membeli bensin. Dalam penggunaan harian, mobil listrik bisa memangkas biaya bahan bakar hingga 50%, tergantung pada tarif listrik dan kebiasaan berkendara.


2. Servis dan Perawatan


Mobil listrik memiliki sistem kerja yang lebih sederhana. Tidak ada oli mesin, busi, atau sistem knalpot yang memerlukan servis rutin. Hal ini membuat biaya perawatan jauh lebih rendah. Perawatan mobil listrik bisa ditekan hingga hanya sekitar Rp 8 juta untuk jarak tempuh 100.000 km, sedangkan mobil bensin bisa menghabiskan lebih dari Rp 20 juta untuk jarak yang sama karena servis rutin yang lebih banyak.


3. Biaya Perbaikan


Kelemahan utama mobil listrik terletak pada baterainya. Jika rusak, biaya penggantiannya bisa cukup tinggi. Namun, dengan garansi baterai yang panjang dari pabrikan, risiko ini umumnya bisa diminimalkan. Di sisi lain, mobil bensin punya biaya perbaikan yang lebih mudah diprediksi karena komponennya sudah dikenal luas oleh bengkel konvensional.


Pengalaman Berkendara: Tenang vs Tradisional


Performa dan kenyamanan menjadi faktor penting yang kerap memengaruhi pilihan kendaraan.


1. Akselerasi dan Respons


Mobil listrik dikenal dengan akselerasinya yang sangat responsif karena torsi maksimal langsung tersedia sejak awal. Mobil seperti Tesla bahkan bisa melesat dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu kurang dari 3 detik. Sebaliknya, mobil bensin butuh sedikit waktu untuk mencapai kecepatan penuh, namun tetap unggul dalam ketahanan tenaga saat perjalanan panjang.


2. Suara dan Kenyamanan


Mobil listrik hampir tidak mengeluarkan suara saat berjalan. Ini menciptakan suasana kabin yang lebih tenang dan nyaman, sangat cocok untuk perjalanan di tengah kota. Sementara itu, suara mesin mobil bensin bisa terdengar jelas, terutama saat akselerasi atau melaju di kecepatan tinggi.


3. Stabilitas di Jalan


Letak baterai yang menyatu dengan lantai mobil listrik membuat titik gravitasinya rendah. Ini memberikan kestabilan saat bermanuver, terutama di tikungan. Fitur kontrol elektronik yang pintar juga menambah kenyamanan berkendara. Mobil bensin tetap menawarkan pengendalian yang baik, namun tidak secepat mobil listrik dalam merespons perubahan medan.


Perjalanan Jauh? Mobil Bensin Masih Lebih Andal


Meskipun teknologi mobil listrik berkembang pesat, dari sisi daya jelajah dan pengisian energi, mobil bensin masih punya keunggulan.


1. Jarak Tempuh


Dengan tangki penuh, mobil bensin bisa menempuh jarak antara 600 hingga 1.000 km tanpa perlu isi ulang. Mobil listrik rata-rata mampu berjalan sejauh 300 hingga 600 km, tergantung jenis baterai dan kondisi jalan. Pada cuaca dingin atau saat digunakan dalam kecepatan tinggi, jaraknya bisa menurun cukup drastis.


2. Waktu Pengisian Energi


Mobil bensin hanya butuh waktu 3-5 menit untuk kembali siap melaju. Di sisi lain, pengisian daya mobil listrik, bahkan dengan charger cepat, masih membutuhkan waktu minimal 30 menit hingga satu jam. Selain itu, ketersediaan stasiun pengisian daya cepat belum merata di semua wilayah.


Lingkungan Lebih Sehat Bersama Mobil Listrik


Dari segi dampak terhadap lingkungan, mobil listrik adalah pemenangnya.


1. Ramah Lingkungan


Mobil listrik tidak menghasilkan gas buang saat dikendarai. Bahkan ketika listrik yang digunakan berasal dari sumber konvensional, emisinya masih jauh lebih rendah dibandingkan mobil bensin. Mobil bensin menghasilkan gas berbahaya yang berkontribusi terhadap pencemaran udara.


2. Dukungan Pemerintah


Pemerintah mendorong masyarakat beralih ke mobil listrik dengan berbagai insentif seperti pengurangan pajak, kemudahan registrasi, hingga bebas parkir di beberapa wilayah. Mobil bensin mulai dikenai pembatasan di kawasan tertentu karena emisi yang dihasilkan cukup tinggi.


Nilai Jual Kembali: Mobil Bensin Masih Unggul


Saat ini, mobil bensin masih memiliki nilai jual kembali yang lebih stabil. Ini dikarenakan jaringan bengkel dan ketersediaan suku cadang yang lebih luas, serta pasar mobil bekas yang masih sangat terbuka. Mobil listrik memang mulai banyak diminati, namun masih menghadapi tantangan dalam hal ketahanan baterai dan cepatnya perkembangan teknologi baru yang membuat model lama cepat tergeser.


Jika Anda lebih banyak berkendara di dalam kota, ingin menekan biaya operasional, dan peduli terhadap lingkungan, maka mobil listrik adalah pilihan yang tepat. Namun, jika sering melakukan perjalanan jauh, menginginkan kemudahan pengisian energi, dan mempertimbangkan nilai jual kembali, mobil bensin masih bisa menjadi pilihan bijak.


Keputusan membeli kendaraan bukan soal tren semata. Pilihlah mobil yang sesuai dengan gaya hidup, anggaran, dan kebiasaan berkendara Anda. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah dibahas, Anda bisa mendapatkan kendaraan yang benar-benar memberi manfaat dalam jangka panjang.