Selama bertahun-tahun, sebagian besar spesies kucing besar dikenal sebagai hewan penyendiri yang jarang berinteraksi sosial.


Namun, penelitian terbaru justru membuka tabir baru yang mengejutkan: beberapa dari kucing besar ini ternyata memiliki sistem sosial yang kompleks dan menarik!


Lynx Eurasia: Mulai Mengubah Pandangan Dunia Ilmiah


Penelitian jangka panjang di Hutan Naliboki oleh ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Belarus menunjukkan bahwa lynx Eurasia, yang sebelumnya dianggap hidup menyendiri, ternyata kadang hidup berdampingan, bahkan sebelum musim kawin. Para pejantan tidak hanya muncul saat musim kawin, tetapi juga terlihat saling berinteraksi di waktu lain.


Fakta ini membuka wawasan baru terhadap perilaku kucing besar lainnya, termasuk puma.


Puma: Si "Singa Amerika" yang Bikin Kaget Para Ilmuwan


Puma sering digambarkan sebagai pemburu tunggal, mirip harimau. Dalam berbagai buku dan dokumentasi visual, puma selalu tampil sendirian. Namun, berkat penelitian oleh Mark Elbroch dan tim dari Organisasi Penelitian Kucing Liar Global, terungkap bahwa puma memiliki perilaku sosial yang jauh lebih rumit dari yang dibayangkan.


Banyak orang masih menyangka bahwa puma adalah semacam singa yang hidup di Amerika. Padahal, secara ilmiah, puma tidak punya hubungan dekat dengan singa Afrika maupun Asia. Justru, puma lebih dekat kekerabatannya dengan cheetah.


Lantas, apa yang membuat puma terlihat mirip dengan singa? Mungkin hanya warna bulunya yang serupa. Kedua spesies ini sama-sama kehilangan bintik-bintiknya saat dewasa, namun di luar itu, mereka sangat berbeda.


Puma vs Singa: Siapa Lebih Sosial?


Puma termasuk dalam subfamili Felinae, bersama dengan cheetah dan kucing liar kecil lainnya. Sedangkan singa masuk ke dalam subfamili Pantherinae, yang juga mencakup harimau, macan tutul salju, dan jaguar. Perbedaan antara keduanya bisa diibaratkan seperti perbedaan antara kelompok kucing besar dan kucing kecil.


Dari segi habitat, puma menyebar sangat luas di seluruh Benua Amerika, mulai dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan hingga wilayah Yukon di Kanada. Kemampuan adaptasi puma sangat luar biasa; mereka bisa hidup di tebing curam, hutan lebat, dataran rendah, hingga daerah semi-gersang. Sementara itu, singa hanya ditemukan di Afrika dan sebagian kecil di Hutan Gir, India.


Mengungkap Fakta Sosial Puma: Tidak Sebegitu Penyendiri


Selama ini diyakini bahwa puma sangat tidak toleran terhadap kehadiran puma lain, terutama saat makan. Namun, penelitian terhadap 13 individu puma selama tiga tahun, mencatat 242 peristiwa makan, dan menghasilkan penemuan yang mengejutkan: puma ternyata bersedia berbagi makanan!


Terutama betina dan puma yang lebih tua, mereka lebih cenderung membiarkan puma lain bergabung saat sedang makan. Walaupun masih tergolong hewan soliter, puma punya sistem sosial yang unik, berbasis pada keuntungan bersama.


Puma Berbagi Makanan: Ternyata Bisa Akur!


Berbeda dengan cheetah yang sering berburu dan makan bersama, puma jarang terlihat dalam kelompok saat makan. Namun, kamera inframerah yang dipasang oleh peneliti di Taman Nasional Yellowstone menangkap momen luar biasa: seekor puma betina sedang makan, lalu dihampiri puma betina lain. Bukannya saling mengusir, keduanya malah makan bersama dengan damai!


Awalnya peneliti mengira mereka adalah kerabat dekat. Tapi setelah dilakukan tes genetik, ternyata tidak ada hubungan darah antara keduanya. Artinya, perilaku berbagi ini bukan karena ikatan keluarga, melainkan strategi sosial yang lebih luas.


Mengapa Puma Lebih Memilih Berbagi daripada Bertarung?


Puma biasanya memangsa hewan besar seperti rusa. Karena tubuh mereka tidak bisa langsung menghabiskan buruannya, ada sisa daging yang melimpah. Menurut para ahli, lebih hemat energi bagi puma untuk berbagi makanan dibandingkan mempertahankannya lewat pertikaian yang menguras tenaga.


Apalagi di wilayah dengan populasi rusa yang tinggi akibat intervensi manusia, perburuan menjadi lebih mudah. Jadi, puma memilih bersikap toleran selama tidak ada ancaman langsung.


Saat puma lain mendekati puma yang sedang makan, ia akan menguji situasi: bergerak perlahan, mengeluarkan suara ringan, dan memperhatikan reaksi. Jika tidak ada perlawanan agresif, maka ia akan ikut bergabung menikmati makanan.


Ibu Puma: Sosok Pengasuh Paling Telaten di Dunia Kucing Besar


Puma betina dikenal sangat protektif terhadap anak-anaknya. Waktu yang dihabiskan bersama anaknya pada masa awal kehidupan mencapai 82%, tertinggi di antara semua kucing besar. Tak hanya itu, anak puma juga menikmati masa "kanak-kanak" terpanjang sebelum diajari cara berburu dan bertahan hidup.


Ini membuktikan bahwa meski hidup relatif soliter, puma bukanlah hewan yang "kesepian". Mereka punya struktur sosial yang fleksibel dan ikatan emosional yang kuat, terutama antara induk dan anak.


Puma mungkin tidak hidup berkelompok seperti singa, namun mereka jauh dari kata "penyendiri sejati". Dengan perilaku sosial seperti berbagi makanan dan perhatian luar biasa terhadap anak-anaknya, puma adalah contoh nyata bahwa dunia satwa liar menyimpan banyak kejutan yang belum sepenuhnya kita pahami.