Bayangkan ada tempat di luar angkasa yang sangat misterius, begitu kuat tarikan gravitasinya, bahkan cahaya pun tak bisa keluar. Tempat itu dikenal sebagai lubang hitam. Nama ini bukan tanpa alasan: karena tidak memantulkan atau memancarkan cahaya, lubang hitam benar-benar tak terlihat, seolah "hilang" di kegelapan.
Tapi jangan bayangkan lubang hitam sebagai penyedot raksasa yang berkeliaran di angkasa menghisap planet dan bintang. Kenyataannya jauh lebih menarik!
Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk?
Lubang hitam tidak muncul begitu saja. Biasanya, mereka berasal dari bintang-bintang raksasa yang jauh lebih besar dari Matahari. Ketika bintang ini kehabisan bahan bakar, ia akan mengalami ledakan dahsyat yang disebut supernova. Setelah itu, inti bintang yang tersisa akan runtuh karena gravitasinya sendiri. Jika inti ini cukup padat, maka terbentuklah lubang hitam.
Proses ini membuat semua massa bintang terkonsentrasi ke dalam satu titik yang disebut singularitas, yaitu pusat lubang hitam. Titik ini dikelilingi oleh batas tak terlihat yang dinamakan event horizon. Jika ada benda melewati batas ini, ia tidak akan bisa kembali ke luar.
Apakah Lubang Hitam Menelan Semua yang Ada di Dekatnya?
Salah satu kesalahpahaman yang sering muncul adalah anggapan bahwa lubang hitam menghisap segala sesuatu di sekitarnya seperti penyedot debu kosmik. Faktanya, lubang hitam hanya memengaruhi benda-benda yang berada sangat dekat dengannya.
Jika Matahari secara ajaib berubah menjadi lubang hitam dengan massa yang sama, Bumi tetap akan mengorbit seperti biasa, bedanya, tidak ada cahaya yang sampai. Artinya, selama berada pada jarak aman, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari lubang hitam.
Bisakah Lubang Hitam Dilihat?
Karena cahaya tidak bisa keluar dari lubang hitam, kita tidak bisa melihatnya secara langsung. Namun, keberadaannya bisa diketahui dengan mengamati efeknya terhadap lingkungan sekitarnya. Saat lubang hitam menarik materi, gas dan debu akan berputar sangat cepat dan memanas hingga memancarkan sinar-X. Radiasi inilah yang bisa ditangkap teleskop luar angkasa.
Pada tahun 2019, ilmuwan dari berbagai negara berhasil menciptakan gambar pertama dari area di sekitar lubang hitam di galaksi M87. Mereka menggunakan jaringan teleskop global yang disebut Event Horizon Telescope untuk menangkap cahaya dari gas panas yang mengelilingi event horizon. Hasilnya? Citra yang mengguncang dunia sains dan membuka babak baru pemahaman tentang alam semesta!
Apakah Lubang Hitam Berbahaya Bagi Bumi?
Jawabannya: tidak. Saat ini, lubang hitam terdekat dari Bumi berada sangat jauh, ribuan tahun cahaya jauhnya. Artinya, pengaruhnya terhadap tata surya sangat kecil, bahkan nyaris tidak ada. Jadi, tak perlu khawatir akan "ditelan" oleh lubang hitam dalam waktu dekat.
Lubang hitam memang kuat dan ekstrem, tapi mereka bukan ancaman langsung bagi kehidupan di Bumi.
Lubang hitam bukan sekadar objek aneh di alam semesta. Mereka adalah jendela menuju misteri-misteri terdalam tentang waktu, ruang, dan gravitasi. Mereka menantang pemahaman saat ini dan membuat ilmuwan terus meneliti lebih dalam. Salah satu teori menyebutkan bahwa lubang hitam mungkin perlahan-lahan kehilangan energi dan akhirnya menghilang. Jika benar, maka teori ini bisa mengubah cara memahami awal dan akhir alam semesta. Tidak hanya itu, lubang hitam juga berperan penting dalam pembentukan galaksi. Di pusat banyak galaksi, termasuk Bima Sakti, terdapat lubang hitam supermasif yang massanya jutaan hingga miliaran kali lebih besar dari Matahari.