Sebagian besar orang langsung memasukkan semua pakaian ke dalam mesin cuci tanpa berpikir panjang. Padahal, cara mencuci yang salah bisa merusak serat kain dan memperpendek usia pakai pakaian.
Setiap jenis bahan memiliki karakteristik berbeda dan memerlukan perlakuan khusus agar tetap awet dan nyaman dipakai. Yuk, simak tips mencuci yang benar sesuai jenis bahan, biar pakaian tetap kece dan tahan lama!
1. Pakaian Berbahan Katun
Pakaian berbahan katun memang termasuk yang paling mudah dirawat. Kain katun cukup tahan terhadap suhu tinggi dan cocok digunakan dengan deterjen biasa. Sebelum dicuci, rendam pakaian katun dalam air selama beberapa menit untuk melonggarkan kotoran, tapi jangan terlalu lama agar warnanya tidak cepat pudar.
Gunakan suhu air antara 40–50°C saat mencuci. Untuk pembilasan, lebih baik menggunakan metode "sedikit air tapi beberapa kali bilas" agar sisa deterjen benar-benar hilang. Setiap selesai dibilas, peras pakaian terlebih dahulu sebelum membilas ulang. Jemur pakaian katun di tempat yang teduh dan berventilasi baik untuk mencegah warna memudar akibat sinar matahari langsung.
2. Jaket Isi Bulu
Jaket isi bulu sangat dibutuhkan saat cuaca dingin, tapi tidak boleh sering dicuci karena bisa mengurangi kemampuannya dalam menyimpan panas. Untuk perawatan ringan, cukup bersihkan bagian-bagian seperti kerah dan ujung lengan dengan handuk bersih yang dibasahi air secukupnya.
Jika ingin mencuci lebih menyeluruh, lakukan di akhir musim dingin atau ketika jaket benar-benar kotor. Rendam jaket dalam air dingin selama sekitar 20 menit, lalu gunakan deterjen netral dan sikat lembut untuk menggosok bagian yang kotor. Hindari mencuci jaket ini menggunakan mesin cuci karena bisa merusak bentuknya dan membuat isian bulu menggumpal.
3. Mantel Wol
Wol terkenal akan kehangatan dan keanggunannya. Namun, bahan ini sangat sensitif terhadap air. Wol bisa menyusut dan berubah bentuk jika terkena air, sehingga mencuci mantel wol dengan cara biasa sangat tidak disarankan.
Cara terbaik untuk membersihkan mantel wol adalah dengan menggunakan jasa pembersih profesional (dry clean). Ini akan menjaga bentuk dan tekstur kain tetap lembut serta tahan lama.
4. Denim
Denim memang tahan lama, tapi warna alaminya mudah pudar. Saat pertama kali mencuci pakaian denim, rendam terlebih dahulu dalam air garam dingin untuk membantu mengikat warna agar tidak luntur. Rendam dulu dalam air garam dingin untuk membantu mempertahankan warnanya.
Hindari penggunaan deterjen berlebihan, terutama pada denim berwarna terang. Jika jeans tidak terlalu kotor, cukup dibilas dengan air saja. Hal ini akan menjaga warna tetap tajam dan tekstur kain tetap kuat.
5. Sweater Cashmere
Cashmere adalah bahan mewah yang sangat lembut dan hangat, tetapi juga sangat rentan terhadap penyusutan dan kehilangan bentuk. Cuci dengan air yang tidak lebih dari 30°C dan gunakan deterjen khusus untuk wol atau yang sangat lembut. Jangan peras atau kucek sweater cashmere karena dapat merusak seratnya.
Bilas dengan menambahkan sedikit cuka di akhir proses untuk menjaga elastisitas dan kilau. Jangan jemur dengan mesin atau diperas kuat-kuat. Setelah itu, tekan perlahan dengan handuk kering, lalu jemur di tempat teduh.
6. Pakaian Dalam
Pakaian dalam membutuhkan perhatian khusus demi menjaga kebersihan dan kesehatan. Selalu pisahkan dari pakaian luar saat mencuci karena pakaian luar lebih terpapar debu dan kotoran. Untuk hasil terbaik, cuci pakaian dalam secara manual menggunakan air hangat (tidak lebih dari 40°C) dan deterjen lembut.
Hindari penggunaan air panas karena bisa membuat noda berbahan protein seperti keringat justru semakin menempel. Untuk bra, jemur dengan posisi mendatar dan hindari sinar matahari langsung agar tidak melar.
7. Pakaian Sutra
Sutra terkenal karena teksturnya yang halus dan tampilan mewah, namun perawatannya cukup rumit. api bahan ini sangat sensitif, jadi jangan sembarangan mencucinya.
Gunakan air dingin (di bawah 30°C) dan deterjen khusus untuk sutra. Hindari penggunaan deterjen bersifat basa, dan pilih produk khusus untuk bahan sutra.
Cuci dengan tangan secara perlahan, lalu tekan lembut untuk mengeluarkan air tanpa diperas. Keringkan dengan cara digantung di tempat teduh agar warna dan teksturnya tetap terjaga.
8. Pakaian Kulit dan Bulu
Bahan kulit dan bulu tidak cocok dicuci dengan air karena bisa merusak struktur dan permukaannya. Air bisa membuat kulit menjadi kaku, pecah, dan kehilangan kilaunya. Untuk menjaga kualitasnya, sebaiknya bawa ke jasa pencuci profesional yang memiliki keahlian dalam merawat bahan kulit dan bulu.
Masing-masing bahan memiliki karakteristik dan kebutuhan perawatan yang berbeda. Mencuci sembarangan tidak hanya merusak pakaian, tapi juga membuat Anda harus lebih sering membeli baru. Dengan mengikuti panduan ini, pakaian bisa tetap awet, bersih, dan tampil seperti baru. Mulai sekarang, perhatikan jenis bahan sebelum mencuci agar pakaian Anda tetap tampil prima setiap saat!