Kualifikasi Eropa tahun ini semakin menarik, dengan Portugal tampil luar biasa di Grup J. Salah satu pertandingan yang mencuri perhatian adalah laga antara Portugal melawan Bosnia dan Herzegovina, yang dipimpin oleh sang kapten, Edin Dzeko.


Meskipun Bosnia dan Herzegovina dikenal sebagai tim tangguh di Eropa, mereka harus menerima kekalahan telak di kandang mereka sendiri. Babak pertama berakhir dengan Portugal memimpin dengan skor mencolok 5-0. Setelah jeda, Portugal terus mendominasi permainan dan akhirnya mengakhiri pertandingan dengan kemenangan telak 5-0.


Di ajang Kualifikasi Eropa tahun ini, Portugal menunjukkan performa yang luar biasa, bersaing dengan tim-tim seperti Slovakia, Luksemburg, Islandia, Bosnia dan Herzegovina, serta Liechtenstein. Mereka telah memastikan tempat di putaran selanjutnya dengan dua pertandingan tersisa, dengan rekor kemenangan berturut-turut yang luar biasa sebanyak 8 pertandingan. Dengan serangan yang sangat tajam, Portugal telah mencetak 32 gol, rata-rata 4 gol per pertandingan, dan hanya kebobolan 2 gol. Performanya yang luar biasa ini menjadikan Portugal sebagai salah satu tim paling dominan di kualifikasi Eropa.


Memimpin serangan tajam Portugal adalah kapten tim legendaris, Cristiano Ronaldo. Ronaldo hanya absen dalam satu pertandingan, dan di sisa pertandingan lainnya, ia selalu menjadi starter. Saat ini, ia berada di puncak daftar pencetak gol terbanyak kualifikasi Eropa bersama Romelu Lukaku. Ronaldo tidak hanya mencetak gol, tetapi juga menyumbang satu assist, yang semakin menegaskan performanya yang luar biasa meski usianya sudah mencapai 38 tahun. Manajer Portugal saat ini, Roberto Martinez, telah memberikan kepercayaan penuh kepada Ronaldo dengan terus memainkannya sebagai pemain utama. Ronaldo pun membuktikan bahwa ia masih merupakan sosok yang sangat berbahaya di lini depan, dengan selalu tampil luar biasa dan membantu tim meraih kemenangan.


Keputusan ini membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah mantan manajer Portugal, Fernando Santos, kini menyesali keputusan yang ia buat saat menjabat. Salah satu keputusan terbesar Santos adalah tidak menurunkan Ronaldo sejak awal dalam pertandingan Piala Dunia 2022 melawan Maroko. Keputusan kontroversial tersebut mengurangi daya serang Portugal, yang kesulitan menembus pertahanan Maroko di babak pertama. Namun, begitu Ronaldo masuk di babak kedua, permainan Portugal langsung berubah, dan tim mulai tampil lebih baik. Banyak yang percaya, jika Ronaldo bermain sejak awal, Portugal mungkin bisa meraih kemenangan lebih mudah dan melaju ke semifinal Piala Dunia.


Keputusan Santos untuk menepiakan Ronaldo di Piala Dunia menjadi salah satu blunder terbesar dalam kariernya sebagai manajer. Kini, dengan Ronaldo yang tampil sangat tajam di kualifikasi Eropa, wajar jika banyak pihak merasa Santos seharusnya memaksimalkan potensi besar sang kapten, yang terbukti masih sangat relevan untuk tim nasional.


Melihat ke depan, Ronaldo diprediksi akan tetap menjadi aset vital bagi Portugal di Kejuaraan Eropa yang akan datang. Kondisi fisiknya yang prima dan performa apiknya menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang baginya untuk tetap tampil maksimal. Meski begitu, masa depan Ronaldo di Piala Dunia berikutnya masih menjadi tanda tanya besar. Namun, Ronaldo sendiri memilih untuk tetap fokus pada saat ini, sembari membuka kemungkinan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Ia siap menerima tantangan apapun yang datang, dan tidak menutup kemungkinan ia akan terus menjadi bintang utama bagi tim nasional Portugal dalam turnamen-turnamen besar mendatang.


Dengan kemenangan telak 5-0 melawan Bosnia dan Herzegovina, Portugal semakin menunjukkan kualitasnya sebagai tim yang patut diperhitungkan di kualifikasi Eropa dan juga turnamen besar yang akan datang. Cristiano Ronaldo, dengan segala pengalaman dan kemampuan luar biasanya, tetap menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam kesuksesan Portugal. Semua mata kini tertuju padanya, berharap ia terus membawa Portugal menuju kejayaan di kualifikasi Eropa dan, mungkin, di Piala Dunia berikutnya.