Bagi para pecinta kopi, secangkir kopi pertama di pagi hari adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu, apakah itu di pagi hari, sore hari, atau kapan pun di antara keduanya.
Menyajikan espresso yang sempurna bisa dianggap sebagai seni, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi bagaimana setiap tegukan kopi itu terasa nikmat. Salah satu seni dalam dunia kopi yang tak kalah menarik adalah membuat latte art, yang membutuhkan ketelitian dan teknik yang tepat agar hasilnya memuaskan.
Kesalahan Umum dalam Membuat Latte Art
- Menuang Terlalu Lambat: Ini bisa menyebabkan pemisahan susu dalam pitcher. Susu yang kurang diaerasi akan jatuh ke dalam cangkir, sementara susu yang lebih banyak ter-aerasi akan tetap berada di dalam pitcher. Akibatnya, latte art menjadi sulit dibuat dan tekstur minuman pun menjadi kurang sempurna.
- Mengangkat Pitcher Terlalu Tinggi: Mengangkat pitcher dari permukaan cangkir akan menyebabkan susu langsung terjatuh ke dalam crema (lapisan atas espresso) dan bukannya melayang di atasnya, sehingga membuat latte art menjadi rusak.
- Menjaga Ujung Pitcher Terlalu Dekat dengan Permukaan: Posisi pitcher yang terlalu dekat dengan permukaan dapat menyebabkan susu hanya melapisi permukaan crema dan tidak menghasilkan desain latte art yang diinginkan.
Cara Membuat Latte Art: Panduan Langkah demi Langkah
Fase 1: Membuat Foam yang Sempurna
Tuangkan Susu Dingin Mulailah dengan menuangkan susu dingin (sekitar 1°C atau 34°F) ke dalam pitcher untuk satu cangkir. Untuk hasil yang terbaik:
- Dinginkan pitcher terlebih dahulu di kulkas atau freezer selama 30 menit untuk mencegah susu terbakar dan memudahkan proses pembuatan foam.
- Gunakan termometer cair untuk memantau suhu susu dan hindari pemanasan yang berlebihan. Susu harus dipanaskan sedikit di bawah titik didih.
- Nyalakan Uap Tempatkan uap pada dasar pitcher, lalu nyalakan uap dan perlahan angkat wand hingga hampir mencapai permukaan susu. Seiring susu naik, sesuaikan posisi pitcher agar uap tetap berada sekitar 1 cm dari permukaan susu. Hindari pemanasan yang terlalu tinggi atau pembentukan gelembung besar, karena tujuan Anda adalah menghasilkan susu yang halus dan bertekstur lembut.
- Putar Susu Setelah suhu susu mencapai sekitar 37°C (100°F), posisikan steam wand lebih dalam ke susu, dekat sisi pitcher, untuk memutar susu secara perlahan. Lanjutkan memutar susu saat suhu mencapai antara 65°C hingga 68°C (150°F hingga 155°F). Jangan biarkan suhu mencapai 71°C (160°F) karena akan membuat susu terbakar.
- Matikan Uap Matikan steam wand dan angkat dari susu. Jangan lupa untuk membersihkan wand segera dengan kain basah agar tetap terjaga kebersihannya.
- Aduk, Aduk, Aduk Biarkan susu sejenak untuk mencapai tekstur yang lembut, lalu putar pitcher secara cepat. Jika masih ada gelembung besar, ketuk pitcher pada meja beberapa kali dan lanjutkan memutar susu selama 20–30 detik untuk mencapai foam yang halus dan mikro.
Fase 2: Menarik Espresso
Mulailah mengekstraksi espresso segera setelah susu selesai dipanaskan. Untuk setiap shot espresso, gunakan sekitar 7 hingga 8 gram bubuk kopi. Gunakan tekanan 30–40 lbs saat menekan bubuk kopi ke dalam portafilter. Untuk memudahkan, Anda bisa berlatih menggunakan timbangan untuk mengukur tekanan yang tepat. Umumnya, ini setara dengan tekanan yang Anda berikan saat menekan dengan satu tangan.
Fase 3: Menuang Susu dan Membuat Latte Art
Saatnya menuang susu yang telah dipanaskan ke dalam espresso. Perhatikan ketinggian, posisi, dan aliran susu yang Anda tuangkan. Berikut beberapa tips agar pour Anda lebih mulus:
- Mulai dari Ketinggian, Kemudian Turunkan: Mulailah menuang dari posisi tinggi hingga cangkir hampir setengah penuh. Setelah itu, turunkan pitcher agar mendekat dengan permukaan crema untuk membantu foam muncul ke permukaan.
- Tuang dengan Kecepatan Stabil: Jaga kecepatan tuangan yang stabil, sesuaikan ketinggian pitcher sesuai kebutuhan. Menuang terlalu cepat bisa menghancurkan crema, sementara menuang terlalu lambat akan menyebabkan foam tertinggal di dalam pitcher.
- Miringkan Cangkir: Pegang cangkir dengan posisi sedikit miring saat menuang susu. Gerakkan pitcher dari sisi ke sisi dengan gerakan pergelangan tangan yang lembut.
Membuat Desain Latte Art
1. Membuat Rosetta (Polkadot Daun)
- Tuangkan susu dari sisi ke sisi untuk membuat foam di permukaan.
- Saat foam terbentuk, gerakkan pitcher perlahan dari sisi ke sisi, kemudian sedikit mundurkan pitcher.
- Ketika sudah mencapai ujung cangkir, segera gerakkan pitcher lurus melalui pola tersebut.
- Gerakan sisi-ke-sisi yang cepat akan menciptakan rosetta dengan banyak daun kecil, sementara gerakan lambat akan menghasilkan rosetta dengan daun yang lebih tebal dan sedikit.
2. Membuat Pola Hati
- Mulailah menuang susu dari sisi ke sisi, fokuskan pada satu titik di tengah cangkir.
- Ketika terus menuang, crema yang besar akan mulai terbentuk.
- Gerakkan pitcher sedikit ke depan dan lanjutkan menuang hingga cangkir hampir penuh.
- Akhiri dengan menuang garis lurus melalui pusat foam untuk menyelesaikan bentuk hati.
3. Membuat Pola Bunga
- Tuangkan susu 2-3 cm (1 inci) di atas bagian bawah cangkir.
- Ketika cangkir terisi setengahnya, goyangkan pitcher perlahan dari sisi ke sisi sambil bergerak mundur.
- Gerakan ini akan membentuk pola bunga dan mengisinya ke seluruh cangkir.
- Agar hasil terbaik, gunakan pergelangan tangan Anda untuk menggoyangkan pitcher, bukan seluruh tangan Anda.
Membuat latte art yang sempurna memang memerlukan ketelitian dan latihan, tetapi dengan teknik yang tepat, Anda akan dengan mudah menguasainya! Jangan ragu untuk mencoba berbagai desain dan temukan gaya latte art yang paling Anda sukai.