Transit-Oriented Development (TOD) atau Pengembangan Berorientasi Transit adalah sebuah konsep revolusioner yang diperkenalkan oleh Peter Calthorpe, salah satu tokoh utama dalam gerakan New Urbanism.


Gerakan ini berfokus pada perencanaan kota yang berkelanjutan sebagai respon terhadap masalah urbanisasi yang tidak terkendali. TOD hadir sebagai solusi dengan menempatkan sistem transportasi publik sebagai pusat dari pembangunan kota.


Berbeda dengan pendekatan konvensional yang mengandalkan kendaraan pribadi dan jalan tol, TOD mendorong pembangunan kota yang ramah pejalan kaki, terintegrasi dengan transportasi umum, serta menerapkan tata ruang campuran yang menggabungkan area hunian, komersial, dan publik dalam satu kawasan.


Konsep Inti TOD: Kota Nyaman, Dekat, dan Terintegrasi


Inti dari TOD adalah menciptakan komunitas yang nyaman untuk berjalan kaki, mengutamakan transportasi umum berkualitas tinggi, serta mendorong pembangunan lingkungan campuran yang hidup dan dinamis. Penerapan konsep ini mempertimbangkan jarak ideal berjalan kaki yaitu sekitar 400 hingga 800 meter (sekitar 5–10 menit) dari stasiun transportasi publik menuju area penting seperti pusat perbelanjaan, sekolah, tempat kerja, dan tempat tinggal.


Selain itu, TOD menyesuaikan kepadatan pembangunan dengan kapasitas transportasi publik. Kawasan dengan tingkat kepadatan tinggi akan didukung oleh jalur transportasi massal yang efisien, menciptakan perjalanan yang lebih cepat dan mengurangi kemacetan. Pengaturan lahan parkir dan penggunaan jalan juga diatur untuk mendukung mobilitas yang lebih baik dan ramah lingkungan.


Model TOD Global: Dari Hong Kong hingga Amerika Serikat


Konsep TOD kini telah menjadi model pengembangan kota yang diadopsi secara global. Di berbagai negara, TOD diterapkan dengan menyesuaikan kondisi geografis dan sosial masing-masing.


Hong Kong adalah contoh sukses TOD yang sangat efisien. Mengingat keterbatasan lahan, pemerintah menjual tanah kepada operator transportasi Mass Transit Railway (MTR) dengan harga awal sebelum pembangunan. MTR kemudian membangun jalur kereta dan menempatkan stasiun pada lokasi strategis untuk menarik minat pengembang. Setelah jalur selesai dibangun dan nilai tanah meningkat, lahan tersebut dijual kepada pengembang yang membangun kawasan hunian, komersial, dan perkantoran. Proses ini memberikan keuntungan berkelanjutan bagi pemerintah, MTR, pengembang, serta masyarakat yang mendapatkan akses transportasi dan fasilitas lengkap.


Jepang juga memiliki sistem TOD yang canggih sejak akhir abad ke-19. Pembangunan rel kereta di Jepang awalnya bertujuan menghubungkan pusat kota dengan wilayah luar untuk meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan transportasi barang. Saat ini, stasiun seperti Shibuya di Tokyo menjadi pusat TOD modern, dengan integrasi banyak jalur kereta bawah tanah, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, dan ruang publik yang menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat budaya dan ekonomi yang sangat dinamis. Proyek-proyek seperti Shibuya Mirai no Hikari menunjukkan bagaimana TOD di Jepang mendukung regenerasi kota secara menyeluruh.


Di Amerika Serikat, proyek New World Trade Center menjadi contoh TOD kontemporer yang menggabungkan pusat perbelanjaan, jaringan transportasi bawah tanah, dan jalur pejalan kaki. Dengan koneksi ke 11 jalur kereta bawah tanah dan kunjungan hingga 1,7 juta orang per hari, kawasan ini berkembang menjadi pusat keuangan yang aktif dan mencerminkan impian akan kota modern yang efisien dan berkelanjutan.


Bukan hanya negara maju, konsep TOD kini juga diterapkan di berbagai kota di dunia sebagai solusi dari tantangan urbanisasi seperti kemacetan dan polusi.


Kota-kota di Eropa seperti Amsterdam dan Stockholm telah menerapkan strategi TOD untuk memperluas akses transportasi publik dan mengurangi ketergantungan terhadap mobil pribadi. Di sisi lain, negara berkembang seperti Brasil dan India mulai menerapkan pendekatan TOD untuk menciptakan pertumbuhan kota yang inklusif dan berkelanjutan.


Dengan populasi perkotaan yang terus meningkat secara global, TOD menawarkan kerangka kerja yang visioner untuk membangun kota yang hidup, tangguh, dan layak huni. Konsep ini memberikan harapan baru bagi pembangunan kota yang lebih manusiawi, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat modern.


Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana TOD bisa diterapkan di kota Anda, atau ingin mengetahui kisah sukses dari kota lain, saya siap membantu!