Meskipun Anda sudah berlatih keras, mengabaikan asupan nutrisi sebelum dan sesudah latihan dapat membatasi potensi performa tubuh Anda.
Nutrisi bukan hanya sekadar untuk mengisi perut, tetapi juga untuk memberikan tubuh bahan bakar yang dibutuhkan untuk latihan dan pemulihan.
Baik Anda seorang atlet profesional maupun hanya berolahraga di akhir pekan, memahami apa yang perlu dikonsumsi sebelum dan setelah latihan dapat membantu Anda berlatih lebih keras, pulih lebih cepat, dan mengurangi risiko cedera. Siap untuk merevolusi pola makan Anda seputar latihan? Mari kita bahas lebih lanjut.
Sebelum latihan, tubuh membutuhkan energi untuk menjalani aktivitas fisik dengan optimal. Tujuan utama dari nutrisi sebelum latihan adalah:
- Mengisi ulang simpanan glikogen (sumber utama energi tubuh selama berolahraga)
- Menstabilkan gula darah agar terhindar dari penurunan energi tiba-tiba
- Mencegah kerusakan otot dan kelelahan
Makanan atau camilan yang seimbang sebelum latihan dapat meningkatkan daya tahan, fokus, dan performa secara keseluruhan.
Waktu sangat penting dalam hal ini. Idealnya, makanlah makanan yang seimbang 2 hingga 3 jam sebelum latihan. Jika waktu Anda terbatas, camilan kecil 30 hingga 60 menit sebelum latihan masih dapat memberikan manfaat.
Makanan (2-3 jam sebelum latihan):
- Pasta gandum utuh atau nasi dengan ayam panggang dan sayuran kukus
- Quinoa dengan kacang chickpea panggang dan alpukat
- Oatmeal dengan pisang dan satu sendok makan selai almond
- Camilan (30–60 menit sebelum latihan):
- Pisang dengan selai kacang
- Rice cakes dengan madu
- Yogurt rendah lemak dengan beri
Hindari makanan tinggi gula atau yang terlalu berat yang bisa membuat perut tidak nyaman. Kunci utamanya adalah memilih karbohidrat yang mudah dicerna yang dipadukan dengan sedikit protein.
Air memiliki peran yang sangat penting dalam latihan. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan lebih cepat, kram otot, dan waktu reaksi yang lebih lambat. Usahakan untuk meminum 400–600 ml air 2 jam sebelum latihan. Jika Anda banyak berkeringat, pertimbangkan untuk menambahkan elektrolit, terutama natrium dan kalium, ke dalam air Anda.
Setelah latihan, tubuh memasuki fase pemulihan. Tujuan utama dari nutrisi setelah latihan adalah:
- Mengisi ulang glikogen yang terkuras
- Memperbaiki jaringan otot
- Mengurangi peradangan dan nyeri otot
- Mendukung adaptasi dan pertumbuhan otot
Semakin cepat Anda mengisi ulang tubuh dengan nutrisi, idealnya dalam 30 hingga 60 menit setelah latihan, semakin baik tubuh Anda menyerap nutrisi untuk pemulihan.
Makanan pasca-latihan harus mengandung campuran karbohidrat dan protein. Karbohidrat membantu mengisi kembali glikogen, sementara protein mendukung perbaikan dan adaptasi otot.
Ide makanan atau camilan setelah latihan:
- Salmon panggang dengan ubi jalar dan brokoli
- Smoothie dengan bubuk protein, pisang, oats, dan susu almond
- Telur orak-arik dengan roti gandum utuh dan sayuran campur
- Sandwich tuna di roti gandum utuh dengan buah di sampingnya
Hindari makanan yang tinggi minyak jenuh atau gula tambahan, karena dapat menghambat proses pemulihan.
Rehidrasi setelah berolahraga sangat penting, terutama jika latihan Anda intens atau berlangsung lebih dari satu jam. Selain air, Anda mungkin perlu menggantikan natrium dan kalium yang hilang melalui minuman olahraga atau sumber alami seperti air kelapa atau pisang. Pantau warna urine Anda, sebaiknya berwarna kuning terang jika Anda terhidrasi dengan baik.
Meskipun makanan utuh harus menjadi sumber utama nutrisi Anda, beberapa atlet mungkin mendapatkan manfaat dari suplemen tertentu, seperti:
Whey protein: Cepat diserap dan mendukung pemulihan otot
Creatine: Dapat meningkatkan kekuatan atau kecepatan dalam waktu singkat
BCAA (Branched-Chain Amino Acids): Membantu mengurangi rasa nyeri otot pada beberapa atlet
Sebelum menambahkan suplemen ke dalam rutinitas Anda, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi olahraga atau penyedia layanan kesehatan, terutama jika Anda berusia di bawah 18 tahun atau memiliki kondisi medis.
Tidak semua atlet membutuhkan strategi nutrisi yang sama. Sebagai contoh:
- Atlet ketahanan (pelari, pesepeda) membutuhkan lebih banyak karbohidrat untuk menjaga energi tetap stabil.
- Atlet kekuatan (angkat beban, sprinter) mungkin membutuhkan lebih banyak protein untuk memperbaiki otot.
- Atlet olahraga tim (sepak bola, bola basket) mendapat manfaat dari makanan seimbang yang mendukung energi cepat dan pemulihan.
Sesuaikan makanan pra- dan pasca-latihan Anda sesuai dengan tuntutan aktivitas yang Anda lakukan.
Hindari kesalahan umum berikut ini:
Melewatkan makan sebelum latihan – ini dapat menyebabkan performa menurun dan cepat lelah.
Makan terlalu dekat dengan waktu latihan – ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.
Tidak mengisi energi setelah latihan – ini menghambat pemulihan dan memperlambat kemajuan latihan.
Hanya minum air setelah latihan – ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit jika banyak kehilangan cairan.
Apa yang Anda makan sebelum dan setelah latihan mempengaruhi hasil latihan Anda. Fokus pada makanan seimbang, hidrasi yang cukup, dan waktu makan yang tepat untuk membantu tubuh Anda berperforma maksimal. Cobalah berbagai pilihan makanan pra- dan pasca-latihan untuk menemukan rutinitas yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Dengan nutrisi yang tepat, Anda tidak hanya melatih tubuh Anda, tetapi juga mempersiapkan diri untuk meraih pencapaian luar biasa. Jangan biarkan kesalahan nutrisi menghalangi perjalanan latihan Anda, mulailah dari sekarang!